Dasar-Dasar Menulis Berita

Dasar-Dasar Menulis Berita

1.    Berita adalah laporan tercepat tentang suatu peristiwa penting dan menarik yang benar terjadi disertai dengan fakta dan data serta disebarluaskan oleh media berkala seperti surat kabar, radio, televisi atau media online. Berita merupakan laporan tentang fakta secara apa adanya (das Sein), bukan laporan tentang fakta bagaimana seharusnya (das Sollen). 

Berita adalah fakta objektif. Sebagai fakta objektif, berita harus terbebas dari intervensi siapa pun dan dari pihak mana pun termasuk dari kalangan jurnalis, editor, dan kaum investor media massa itu sendiri. Dalam suatu berita tidak diperbolehkan ada opini dari wartawan.

2.    Secara universal (artinya tidak hanya berlaku untuk surat kabar, tabloid dan majalah saja, tetapi juga berlaku untuk radio, televisi, film dan bahkan juga media online) berita ditulis dengan menggunakan teknik melaporkan (to report), dan mengacu kepada rumus 5W1H plus so what atau what next, yakni mengenai apa yang terjadi selanjutnya. 

Sebagai contoh jika ada berita tentang demo mahasiswa, berita belum cukup sampai dsitu melainkan harus di beritakan juga tentang respon pihak yang didemo dan bagaimana respon mahasiswa menanggapi respon pihak yang didemo tersebut.

3.    Pola baku penyusunan berita yakni piramida terbalik (Inverted Pyramid). Dalam pola Piramida terbalik pesan disusun secara deduktif. Kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu pada paragraf pertama, baru kemudian disusul dengan penjelasan dan uraian yang lebih rinci pada paragraf-paragraf berikutnya. 

Paragraf pertama merupakan rangkuman fakta terpenting dari  seluruh uraian kisah berita. Biasanya berisi unsur apa (what), siapa (who), kapan (when), dan dimana (where). Kemudian pada paragraf selanjutnya dimuat unsur mengapa (why) dan bagaimana (how). Pada paragraph terakhir baru dijelaskan unsure what next. Dengan demikian, apabila paragraf pertama merupakan pesan berita sangat penting, maka paragraf selanjutnya masuk pada kategori penting, cukup penting, kurang penting, agak kurang penting dan sama sekali tidak penting. Rumusnya, semakin ke bawah semakin tidak penting.

4.    Struktur berita : head (judul) , lead, content/body.

a.    Head
Head adalah judul berita. Judul berita merupakan identitas berita. Syarat-syarat judul yang baik diantaranya adalah :
•    padat, terdapat unsure subjek dan predikat
•    ringkas
•    mencerminkan isi
•    menghindari kalimat Tanya
•    lazim diawali what dan who

b.    Lead
Lead adalah teras berita, yaitu paragraf pertama yang memuat fakta atau informasi terpenting dari keseluruhan uraian berita. Biasanya diawali dengan unsur siapa (who) dan atau unsur apa (what). Syarat-syarat lead yang baik :

•    Tidak memulai lead dengan where dan when. Mulailah dengan who or what
•    Jangan memulai lead dengan there or this
•    Berita harus terdiri dari kalimat-kalimat pendek dan sederhana
•    Mengindahkan bahasa-bahasa baku
•    Satu gagasan satu kalimat
•    Hindari kata sedang, akan dan lalu
•    Gunakan pola ini : write – rewrite – revice – rewrite – revice – edit - edit

c.    Body adalah badan berita, yaitu paragraf ke-2 dan selanjutnya yang memuat fakta atau informasi penambah atau pelengkap keterangan. Pada badan berita biasanya memuat unsur bagaimana (how) dan mengapa (why).


5.    Jenis-jenis berita : event news dan opinion news

Sumber :

Materi perkuliahan Jurnalistik online tanggal 2 Mei 2013 (dosen mata kuliah : A.S.M. Romli)
Sumadiria, AS Haris. 2011. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan feature Panduan Praktis Jurnalis Prodesional. Cetakan ke-4. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Related Post



Posting Komentar